Download buku ilmu tauhid


















Karena keyakinan kita bahwa segala sesuatu diciptakan, dikuasai dan ada pada genggaman Allah swt. Tauhid rububiyyah bersifat informatif, al ilmy al khabary, yaitu memberikan kita penjelasan mengenai keagungan Allah sebagai Pencipta, Pemilik, Pengatur alam semesta dengan segenap ciptaannya di jagat raya ini.

Sedangkan pada tauhid uluhiyyah, hal tersebut disangkutkan dengan ibadah makhluk-Nya. Bahwa kita menyembah hanya kepada-Nya tanpa setitik-pun maksud, niat dan perbuatan untuk menyekutukan-Nya. Tauhid al Asma was Shifat Yaitu keesaan Allah swt. Sehingga kita mengimani segala nama dan sifat tersebut dengan menetapkan apa yang ditetapkan-Nya dan mengingkari apa yang diingkari-Nya, tanpa mengubah, tanpa mengurangi, tanpa bertanya bagaimana dan tanpa memberi analogi atau perumpamaan.

Keyakinan seperti itu karena keagungan dan kesucian Allah swt yang tak dapat dijangkau nalar manusia. Namun demikian, sesungguhnya jika kemudian timbul pertanyaan berapakah nama dan sifat-sifat Allah swt.

Hal yang sangat penting dalam mengimani asma dan sifat-sifat Allah swt. Untuk mengenali kemahakuasaan dan kemahaagungan Allah swt. Bagaimana kita dapat membaca buku kecil ini, bagaimana kertas dalam buku kecil ini berasal dari pohon indah ciptaan-Nya, bagaimana proses pemantulan cahaya sehingga huruf demi huruf yang dicetak dengan tinta yang juga bersumber dari ciptaan-Nya.

Bagaimana otak kita bereaksi dengan bermilyar sel yang terkandung di dalamnya. Itu semua adalah ciptaan-Nya. Kita wajib mengimaninya tanpa mengada-ada, tanpa mengurangi, tanpa bertanya bagaimana dan tanpa memberi analogi atau perumpamaan. Keutamaan Menjaga Tauhid Selain menjadi syarat mutlak diterimanya keimanan seseorang, seorang hamba yang menjaga kemurnian tauhid akan diberikan keutamaan oleh Allah swt. Mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak beranggapan sial dan mereka selalu bertawakkal pada Rabbnya.

Bukhari no. Ilmu Tauhid Untuk mencapai tauhid yang lurus, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Ilmu yang berkutat pada berbagai isu mengenai hakikat penciptaan, hubungan antara Khaliq dan Makhluq, tentang arkanul iman pilar-pilar keimanan , tentang risalah dan misi tauhid yang diemban para nabi dan rasul. Ilmu yang juga membahas tentang keyakinan dan perbuatan yang tergolong ke dalam syirik besar dan syirik kecil.

Beragam aliran terlahir sepanjang sejarah perkembangan ilmu tauhid karena berbagai perbedaan paham mengenai tafsir dalam Al Quran. Perbedaan tersebut terekam jelas sepanjang sejarah. Isu-isu seperti apakah Al Quran makhluk? Apakah manusia menentukan atau ditentukan oleh takdir? Sekelumit pertanyaan-pertanyaan tersebut memicu timbulnya aliran, paham, atau sekte dalam Islam.

Di antara contoh paling masyhur adalah perbedaan paham Jabariyyah dan Qadariyyah dalam memandang qadarullah. Golongan pertama menafikan perbuatan manusia secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah. Bahkan seorang pembunuh pun melakukan pembunuhan semata karena qadar atau takdir yang telah ditetapkan. Manusia bebas berkehendak menentukan perbuatannya sendiri dan makhluk sendirilahya yang menciptakan amal dan perbuatannya sendiri tanpa adanya andil dari Allah.

Aqidah Ahlussunnah berpandangan bahwa setiap manusia diberi kebebasan dalam menentukan kehendak, sebagaimana perintah bertaqwa, manusia diperintahkan untuk selalu berbuat kebajikan dan dilarang untuk berbuat kemunkaran.

Allah menciptakan surga dan neraka sebagai konsekuensi jalan yang manusia pilih. Manusia bersifat aktif, tidak pasif dalam menghadapi sunnatullah dan qadarullah. Rasionalitas dan wahyu berjalan beriringan, ikhtiar dan tawakkal, bekerja dan berdoa, semuanya tidak saling meniadakan. Perspektif Tauhid Telah diuraikan di muka mengenai kemuliaan bagi mereka yang memelihara tauhid dalam kehidupannya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui ragam perbuatan, rutinitas hingga budaya yang lekat dengan diri kita dan masyarakat ditinjau dari perspektif tauhid.

Hal ini bukan saja diperbolehkan, namun mengandung kemuliaan. Mmeminta pertolongan kepada Allah swt, merupakan suatu pengakuan bahwa tak ada daya dan upaya kecuali jika disertai oleh-Nya. Dengannya, seorang hamba meyakini bahwa segala urusan ada pada genggaman-Nya. Yang dapat dimaknai, jika kita menyembah dan meminta pertolongan pada selain Allah swt.

Kedua, meminta pertolongan pada makhluk atas perkara yang mampu dikerjakan. Maka hukumnya bergantung pada jenis perbuatan atau perkara yang diminta. Jika itu merupakan kebajikan, maka boleh bagi yang memintanya, dan dianjurkan bagi yang menolongnya. Boleh jadi yang menolong diberi ganjaran atas kebaikannya, sebagaimana firman Allah swt. Seperti memberi beban angkut pada buruh atau pekerja yang kepayahan. Perbuatan ini adalah kezaliman yang dibenci oleh Allah swt. Yang keempat, meminta pertolongan pada orang yang telah mati dan atau pada seseorang yang masih hidup tentang hal- hal yang ghaib.

Seperti meminta dibukakan pintu rezeki atau dipanjangkan umur, dan sebagainya. Hukumnya adalah syirik. Karena dengan perbuatan ini, seseorang telah meyakini adanya kekuatan ilahi pada sosok tertentu.

Hal ini diperintahkan oleh Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Bahkan di luar musibah tersebut, istigotsah pun dilakukan dalam berbagai bentuk. Pesantren Hubbul Khoir. Artikel Terbaru. Istri Marahin Suami January 2, 0. Assalammualaykum, ustadz, apa hukumnya bagi suami menahan amarah ketika istri memarahi suami?

Atau bersabar ketika direndahkan istri? Assalamualaikum ustadz Bolehkah sedekah dengan uang yang diperoleh dari perhitungan berat rambut bayi di hari ke-7 kelahiran, disedakah kan Nahkoda berpengaruh besar pada keselamatan penumpang. Nahkoda yang handal akan mengantarkan penumpangnya Cetakan Pertama, Maret Pengertian Ilmu Tauhid. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab yaitu wahhada, yuwahhidu. Secara etimologis tauhid berarti keesaan. Nama-nama Ilmu Tauhid. Manfaat, Tujuan dan Sumber Ilmu Tauhid.

Tauhid sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, yaitu bukan hanya sekedar memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kemusyrikan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan perilaku keseharian seseorang.

Tauhid tidak hanya berfungsi sebagai akidah, akan tetapi berfungsi pula sebagai falsafah hidup. Lahirnya Ilmu Tauhid. Munculnya ilmu tauhid disebabkan oleh 2 faktor yaitu,. Pada periode pertama, masalah keimanan tidak dipersoalkan secara mendalam. Masalah politik, terutama yang berkenaan dengan khalifah. Pola pikir ajaran agama lain yang dibawa oleh orang-orang tertentu. Sebagian umat islam ada yang mempelajari filsafat Yunani dan ilmu pengetahuan lainnya untuk kepentingan dakwah.

Nabi Muhammad SAW diutus Allah kepada umat manusia adalah juga untuk mengajarkan ketauhidan tersebut. Tidak ada Tuhan selain Dia. Surat al-Ikhlas ayat Surat al-Zumarayat 4. Surat al-Baqarah ayat Surat an-Nisa ayat Surat al-Maidah ayat Surat al-Anbiya ayat Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Tauhid. Aspek pokok dalam ilmu tauhid adalah keyakinan akan eksistensi Allah Yang Mahasempurna, Mahakuasa, dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. Keyakinan ini akan membawa seseorang kepada kepercayaan akan adanya malaikat, kitab-kitab Allah, rasul, takdir, kehidupan sesudah mati dan melahirkan kesadaran akan kewajibannya kepada Sang Khalik Pencipta.

Adapun ruang lingkup pembahasan dalam ilmu tauhid yaitu:.



0コメント

  • 1000 / 1000